pastry and bakery
CAKE
A.
PENGERTIAN.
Cake dalam pengertian umum
merupakan adonan panggang dengan
bahan dasar tepung terigu,
gula, telur dan lemak. Selain itu juga
cake dapat dibuat dengan bahan
tambahan yaitu garam, bahan pengembang,
shortening, susu, dan bahan
penambah aroma. Bahan –
bahan ini dikombinasikan untuk
menghasilkan remah yang halus, tekstur
yang empuk, warna menarik, dan
baik aromanya.
Istilah cake di Prancis
digunakan untuk menamai beberapa jenis cake
yang kaya akan buah – buahan.
Sedangkan di Inggris dan Amerika,
cake menunjukkan sesuatu yang
lebih umum dan jenis gateaux (sponge
cake,
iced cake, chocolate cake, Christmas cake) termasuk cake.
B.
BAHAN
1.
Bahan Utama
a. Tepung terigu
Fungsi tepung terigu dalam
pembuatan cake adalah sebagai pembentuk
struktur dan pengikat bahan
lainnya.
Tepung terigu yang sering
digunakan dalam pembuatan cake:
• Terigu berprotein rendah
(8-9%)
• High ratio cake flour
yaitu terigu yang diputihkan
dengan klorin, yang mempunyai efek
melemahkan gluten dan
butirannya halus. Pemutihan membantu
tepung lebih mudah menerima
gula, air, dan lemak. Nilai pH
tepung berkisar 5,2.
• Terigu protein sedang; bila
ingin membuat cake dengan struktur
yang kuat misalnya Fruit Cake.
b.
Gula
Fungsi gula dalam pembuatan
cake adalah :
1) Menghaluskan crumb
2) Memberi rasa manis
3) Membantu aerasi
4) Menjaga kelembaban
5) Memberi warna pada kulit
6) Melembutkan crumb
7) Memperpanjang umur simpan
Gula yang sering digunakan
pada pembuatan cake adalah :
• Gula Kastor, karena
mudah/cepat larut dalam adonan.
• Gula Sirup (Madu), ini
digunakan apabila menginginkan cake
yang lebih berat, tetapi
kelembaban dapat dipertahankan lebih
lama.
• Gula Palm
dan Gula
Coklat (Brown Sugar), apabila menggunakan
gula ini maka tekstur kue akan
berubah warna menjadi lebih
gelap.
c.
Telur
Telur merupakan bahan yang
mesti ada dalam pembuatan kue
terutama cake. Telur bersama
tepung membentuk kerangka atau
struktur (proteinnya) cake,
selain itu telur juga menyumbangkan
kelembaban (mengandung 75% air
dan 25% solid) sehingga cakemenjadi empuk, aroma,
penambah rasa, peningkatan gizi, pengembangan
atau peningkatan volume serta
mempengaruhi warna dari
cake. Lecitin
dalam kuning
telur mempunyai daya emulsi sedangkan
lutein dapat membangkitkan
warna pada hasil produk.
Telur yang digunakan adalah
telur yang segar (pH 7 – 7,5), tidak
dalam kondisi dingin, tidak
rusak/pecah sebelum dipakai. Sebelum
digunakan telur harus dikocok
terlebih dahulu.
d.
Lemak
Fungsi lemak dalam cake adalah
:
1) Membantu dalam aerasi
2) Melembutkan tekstur
3) Memperbaiki rasa
4) Memperbaiki kualitas
penyimpanan
5) Membuat tidak kenyal
6) Memberi warna pada
permukaan
2.
Bahan Tambahan
a. Susu
Susu yang digunakan pada
pembuatan cake dapat berbentuk
susu padat, kental atau susu
murni.
Susu padat dapat membangkitkan
rasa atau aroma
dan merupakan bahan penahan
cairan yang baik. Air yang ada
dalam susu cair menimbulkan
rasa lezat pada kue.
b. Garam
Fungsi garam sebagai
pembangkit rasa dan aroma
c. Air
Air berfungsi sebagai pelarut,
dan berpengaruh pada kepadatan
adonan.
d. Bahan pengembang.
Jenis bahan pengembang:
1) Baking powder
Baking powder merupakan bahan
pengembang yang umum
digunakan pada cake. Baking
powder berfungsi sebagai agen
aerasi/pengembang,
Baking powder biasanya
bereaksi pada saat pengocokkan dan akan bereaksi cepat
apabila dipanaskan hingga
40-500C.
Komposisi baking powder:
- Natrium
bikarbonat (NaHCO3)
- Asam
atau garam-garam asam
- Bahan
pengisi (filler)
Jenis-jenis baking powder:
• Fast Acting �� Bereaksi saat proses
pengocokkan
• Slow Acting �� Bereaksi saat pemanggangan
• Double Acting �� Bereaksi saat pengocokkan dan
Pemanggangan
2). Baking soda
Baking soda bereaksi apabila
dipanaskan, atau dicampur
dengan asam (baik dingin atau
panas). Komposisi baking soda
adalah terdiri dari sodium
bikarbonat (NaHCO3) dan bahan
pengisi (filler)
e. Emulsifier
Dipergunakan sebagai
stabilisator adonan dengan menyatukan cairan
dengan lemak, sehingga dapat
membantu aerasi dan meningkatkan
stabilisator adonan.
Fungsi emulsifier dapat:
- Meningkatkan
tekstur lebih halus
- Meningkatkan
keempukkan cake
- Memperbaiki/menambah
volume
- Memperpanjang
umur simpan
3.
Bahan Pengisi
a. Buah-buahan
b. Rempah-rempah
C.
ALAT
1: Peralatan Pembuatan Cake
Alat yang dipergunakan pada
pembuatan cake
1 Mixer/Alat Pengaduk
2 Kocokan
3 Alat Pembagi Adonan (Dough
Divider)
4 Timbangan
5 Sendok ukur
6 Rubber Spatulla
7 Oven/Alat Pemanggang
8 Kuas
9 Bowl/Waskom Adonan
10 Ayakan/Strainer
11 Sendok
12 Piping-Bag/Kantong
Semprotan dan Spoit/Sempritan
13 Loyang sebagai tempat cake
saat dibakar
14 Rak kawat (cooling grid)
D.
JENIS-JENIS CAKE.
Cake dapat diklasifikasikan
menjadi 3 jenis, berdasarkan penggunaan
shortening yaitu:
1. Batter type cake/pound
cake/convensional cake
2. Foam type cake sering juga
disebut sponge cake
3. Chiffon type cake
1.
Batter type cake.
Komposisinya tergantung dari
telur, tepung dan susu untuk
membentuk struktur dan agak
banyak persentase lemaknya. Sedangkan
volume diperoleh dari
penggunaan baking powder. Contoh cake dari
jenis adonan ini adalah butter
cake, pound cake, layer cake, fruit cake.
Pound Cake adalah jenis butter cake tradisional
Inggris.
Pertama kali diciptakan
seorang ibu dengan perbandingan bahan: 1 pound
tepung, 1 pound telur, 1 pound
mentega, dan 1 pound gula.
Meski sudah banyak dimodifikasi, cirinya tetap
yaitu semua bahan beratnya
sama.
Butter Cake
Butter cake diawali dengan
pengocokan mentega hingga pucat
dan lembut lalu masukkan telur
satu persatu sambil terus dikocok. Hasilnya
adalah cake yang padat dengan
remah kasar.
2.
Foam type cake.
. Foam type cake
Sponge cake adalah jenis cake
yang sangat populer karena
relatif
mudah membuatnya. Yang utama
hanya diperlukan gula, telur
dan
terigu. Setelah dikocok sampai
mengembang
sempurna lalu dipanggang.
Pengocokan yang sempurna
adalah bila udara dapat masuk
ke
dalam adonan telur dan gula
sebelum
dicampur dengan bahan.
Genoise cake merupakan sponge cake klasik
Eropa. Wadah pengocok
telur direndam pada wadah lain
yang berisi air hangat selama
pengocokan telur berlangsung
hingga telur terasa hangat. Hasilnya
adalah cake yang ringan dan
halus.
3.
Chiffon type cake.
Merupakan kombinasi dari
butter type cake dengan foam type cake.
Cake yang sangat ringan dan
halus teksturnya. Cake ini mengandalkan
putih telur yang dikocok kaku
agar adonan mengembang tinggi.
Menteganya pun diganti minyak.
Proses pencampuran putih telur
dengan adonan tepung sangat
menentukan tekstur kue.
Sebaiknya dengan teknik aduk balik dan
benar-benar rata sampai tak
ada bercak putih yang terlihat. Sekeluarnya
kue dari oven harus diletakkan
terbalik dan tetap berada dalam loyang
hingga benar-benar dingin.
F.
METODE PENCAMPURAN CAKE.
Metode pencampuran dalam
pembuatan cake berbeda berdasarkan
jenis cakenya juga dalam satu jenis
cake ada beberapa metode dalam
pencampuran cake. Berikut ini
akan dijelaskan metode pencampuran
cake berdasarkan jenis
cakenya. Sebagai contoh, tahapan pembuatan
cake dapat dilihat di bawah
ini :
1.
Butter Cake/Pound Cake
Pada pound cake metode pencampurannya
ada 4 macam yaitu :
a. Sugar Batter Method (metode adonan gula).
b. Flour
Batter Method (metode
adonan tepung).
c. Blending
Method (metode
pengadukan).
d. All-in
Method (Metode
proses menyeluruh)
2.
Foam Cake/Sponge Cake
3.
Chiffon cake
Prinsip Chiffon cake hanya
memisahkan putih telur dan kuning telur
pada proses pengadukkan yaitu
dengan mengocok putih telur dan gula
pada tempat terpisah hingga
mengembang dan kaku. Di tempat lain
kuning telur dan gula juga
dikocok hingga gula larut kemudian
masukkan terigu, lemak, dan
cairan hingga tercampur rata. Kemudian
digabungkan adonan putih telur
dan kuning telur hingga tercampur rata
secara perlahan.
Lebih lengkapnya teknik
membuat chiffon cake adalah
sebagai berikut :
317
Putih telur, setengah bagian
gula dan cream of tartar di
kocok dengan kecepatan tinggi
hingga naik mengembang
dan kaku.
Kocok kuning telur, sisa gula
tepung terigu, minyak, baking
powder dan garam dengan
kecepatan tinggi selama
kirakira
5 menit sehingga gula
larut dan adonan licin.
Tuang adonan putih telur
secara bertahap ke adonan
tepung aduk dengan spatula
sampai tercampur rata.
Tuang adonan ke loyang chiffon
yang dialasi kertas roti
tanpa dioles
margarine/mentega.
Panggang kira-kira 60
menit dalam oven yang sudah
dipanaskan terlebih dahulu
(160oC). Setelah itu dinaikkan
hingga 180oC selama kira-kira
30 menit sampai kira-kira kue
terlihat padat dan permukaan
kering.
Dinginkan loyang berisi cake
dengan menaruh secara terbalik
(pada leher botol jika loyang
tidak memiliki kaki)
Gunakan pisau lepaskan cake
secara hati-hati agar tidak
rusak.
Aerasi (aeration)
adalah pengisian udara ke dalam adonan cake.
Proses ini merupakan tulang
punggung dari seluruh proses pembuatan
cake.
Aerasi merupakan pembukaan struktur crumb (tekstur cake).
Jenis-jenis aerasi
1. Panary
Contoh : ragi/yeast
2. Chemical (Kimia-leavening agent)
Contoh : baking powder, soda
kue.
3. Phisical (Fisik atau
Mekanik)
4. Lamination (melapisi,
melipat)
5. Combination (dua dari yang
tersebut di atas)
Aerasi dalam cake
1. Areasi Secara Kimiawi
��
Terjadi oleh
adanya gas CO2
yang disebabkan
adanya interaksi
alkali dan asam karena panas
dan lembab. Substansi ini disebut
dengan baking powder.
��
Gas memenuhi sel
udara yang ada pada struktur protein. Gas ini
akan mengembang karena
panasnya oven.
��
Pengembangan
inilah yang menyebabkan peningkatan volume.
��
Pengembangan
volume tersebut dapat diperhatikan karena adanya
penggumpalan (koagulasi)
protein.
2. Areasi Secara Fisik atau
Kimiawi
��
Udara
ditangkap/dimasukkan ke dalam adonan dengan cara mengocok
bahan-bahan secara manual atau
dengan mesin/mixer.
��
Bahan yang
dikocok dapat berupa lemak dan gula atau gula dan
telur.
3. Aerasi Secara Kombinasi
Adalah pengaturan keseimbangan
dari formula.
��
Bila telur atau
lemak dikurangi dan diganti dengan cairan seperti
air/susu cair, maka
ditambahkan baking powder.
��
Baking powder ditambahkan untuk mengkompensasi
hilangnya
kemampuan aerasi secara fisik/
mekanik.
Aerasi yang baik adalah
• Volume hasil baik
• Terbentuk keseragaman struktur
sel
• Crumb lebih
lunak/lembut
• Peningkatan kecerahan pada crumb
320
• Pelembutan pada struktur
• Penambahan kelezatan
• Ketahanan dinding sel
Pengembangan Cake Di Dalam Oven
• Gas yang terbentuk oleh aerasi
fisik atau kimiawi, mulai
mengembang (memuai) karena
adanya panas dalam oven.
• Dengan meningkatnya suhu, maka
tekanan gas CO2
atau udara juga
meningkat.
• Peningkatan tekanan udara ini
akan memperbesar dinding sel,
sehingga produk akan mengembang.
• Struktur terbentuk dari
penggumpalan (koagulasi) protein pada telur
dan terigu serta gelatinisasi
pati.
• Tekstur akhir akan sangat
tergantung dari jumlah dan distribusi sel
yang dibentuk dalam adonan.
Specific gravity (SG)
Specific gravity digunakan
untuk mengetahui aerasi yang dihasilkan dari
suatu jenis pengocokkan.
Specific gravity dapat dihitung dengan rumus
dibawah ini pada volume yang
sama
Berat SG untuk jenis cake :
1. Pound Cake ��
0,75-1,0
2. Sponge Cake ��
0,35-0,6
3. Chiffon Cake ��
0,25-0,5
H.
PROSES PEMASUKAN ADONAN KE DALAM LOYANG
Pengalesan loyang dapat
diklasifikasikan berdasarkan jenis cake:
Pound cake: cetakkan
sebaiknya dipoles dan dialasi kertas.
Sponge cake : cetakkan cukup dialasi dengan kertas pada bagian
bawahnya saja, jangan dipoles
dengan lemak karena dapat mengubah
bentuknya
Chiffon cake :
untuk jenis cake ini loyang sebaiknya jangan dipoles
karena sangat mempengaruhi
bentuk.
Berat Adonan
SG =
Berat Air
321
• Untuk jenis loyang tertentu,
dapat dipoles dengan lemak dan ditaburi
tepung.
• Untuk proses pemasukkan adonan
ke dalam loyang sebaiknya
dimasukkan sebanyak mungkin
sekaligus, bila sedikit-sedikit akan
terjadi gelembung udara di
antara bagian adonan. Gelembung akan
menimbulkan lubang di dalam
cake.
• Pengisian adonan ke dalam
cetakkan 2/3 dari tinggi cetakan. 1/3
disediakan untuk pengembangan
cake.
• Setelah dimasukkan ke dalam
cetakan, sebaiknya permukaannya
diratakan dengan baik.
I.
PROSES BAKING
Setelah mengenal bahan baku,
keseimbangan bahan, serta
berbagai jenis usaha
pengembangan (aeration) dalam produksi cake,
selanjutnya kita akan belajar
cara yang baik dalam membakar kue atau
cake sehingga didapatkan hasil
yang maksimal.
Yang penting untuk
diperhatikan dalam pembakaran adalah
suhu, serta waktu proses pembakaran
tersebut. Kedua hal tersebut tergantung
pada beberapa faktor, yaitu
ukuran besar kecilnya produk, kekentalan
adonan, kualitas bahan baku,
kepadatan adonan, jumlah
produk yang dibakar, dan
kelembaban oven.
Suhu pembakaran untuk setiap
jenis cake berbeda tergantung
jenis, ukuran, jumlah unit,
dan formula cake. Semakin lengkap formula
cake, maka suhu pembakaran
lebih rendah dan formula yang kurang
lengkap dibakar dengan suhu
yang lebih tinggi.
Formula lengkap (rich formula)
mengandung banyak telur dan
lemak serta gas/ aerasi
diperoleh selama proses pengocokkan. Formula
kurang lengkap (lean formula)
adalah yang kandungan lemak dan telurnya
diganti dengan cairan,
sehingga ditambahkan baking powder untuk
mengkompensasi hilangnya
sumber aerasi/gas.
Proses pembakaran dapat
ditentukan berdasarkan jenis dan ukuran
cake seperti tercantum pada
Tabel 11.7, sedangkan yang perlu diperhatikan
saat proses pembakaran adalah
:
Tabel 11.7 : Suhu dan Lama
Pembakaran Cake
Jenis
Suhu Waktu
Cup Cake 180
– 200 0C + 25 – 30 menit
Pound Cake 175
– 180 0C + 55 – 60 menit
Sponge Cake 175
– 185 0C + 30 – 35 menit
Chiffon Cake 140
– 150 0C 45 – 55 menit
Roll Cake 180
– 200 0C 12 – 15 menit
322
1. Ukuran besar kecilnya cake.
Semakin besar ukuran cake,
semakin lama waktu yang diperlukan
agar cake menjadi matang.
Apabila ukuran cake relatif besar ,selain
waktu lebih lama, suhu oven
juga harus lebih rendah. Panas oven tidak
dapat lebih cepat merambat ke
bagian dalam cake. Apabila suhu oven
terlalu tinggi, kerak akan
segera terbentuk sehingga menghambat perambatan
panas ke bagian dalam cake.
Akibatnya cake bagian dalam
akan sedikit mentah sementara
bagian kulit akan berwarna gelap dan
pecah-pecah.
2. Kekentalan Adonan
Untuk adonan cake yang kental,
teknik pembakarannya hampir
sama dengan teknik diatas.
Suhu tidak boleh terlalu tinggi, dan dengan
waktu yang sedikit lama. Bila
cake kurang matang, maka bagian dalam
cake akan berlubang, tepat
dibagian bawah puncak cake.
3. Kualitas Bahan Baku
Kualitas bahan baku juga
sangat berpengaruh terhadap hasil
pembakaran,selain faktor yang
lain, seperti keseimbangan bahan baku,
pengadukan, serta teknik
pembakarannya.
4. Kepadatan Adonan
Kepadatan adonan sangat
dipengaruhi oleh kadar gula yang ada
dalam adonan. Semakin tinggi
presentase gula, adonan akan semakin
kental dan padat. Pembakaran
harus dilakukan dengan hati-hati, karena
cake akan mudah terbakar. Oleh
karena itu suhu oven tidak boleh terlalu
tinggi.
5. Jumlah Cake
Apabila jumlah cake yang
ditaroh dalam oven terlalu banyak, suhu
oven akan cepat menurun pada
awal proses pembakaran. Untuk
menghindari turunnya suhu
tersebut pembakaranharus diawali dengan
suhu yang tinggi dan untuk
seterusnya suhu dapat dipertahankan
kebutuhan normal.
6. Kelembapan.
Tujuan utama menjaga
kelembapan didalam ruangan oven adalah
untuk mencegah terjadinya
kerak dengan cepat agar panas dapat dengan
mudah merambat kebagian dalam
cake. Suhu pembakaran untuk
setiap jenis cake
berbeda-beda. Suhu diatur menurut kadar lemak formula,
ukuran cake, dan jumlah unit
cake yang dibakar. Semakin berlemak
formula cake, semakin rendah
suhu pembakarannya.
Kue yang lengkap banyak
mengandung lemak dan telur. Gas diperoleh
selama pengocokan telur
sehingga tidak memerlukan tambahan
baking powder. Adonannya
berisi sedikit cairan dan lebih tegar. Proses
323
pengembangan cake seperti ini
harus berjalan lambat dan berangsurangsur
didalam oven agar dapat matang
secara menyeluruh. Itulah sebabnya
suhu pembakaran harus rendah.
Bila cake lengkap berlemak
dibakar pada suhu tinggi,
kerak akan terbentuk dengan cepat sehingga
menghambat merambatnya panas
kebagian dalam kue. Kue jadi agak
mentah dibagian dalam. Selain
itu kulit kue akan berwarna gelap dan
pecah.
Kualitas cake ditentukan oleh
lengkap dan tidak lengkapnya formula.
Formula yang kurang lengkap
tidak banyak mengandung telur dan
lemak. Pembentukan gas berasal
dari baking powder. Adonan lebih encer
dari adonan cake yang lengkap.
Cake jenis ini dibakar dengan suhu
yang lebih tinggi agar gas
yang dihasilkan oleh tepung biang dapat
mengembang dengan sempurna
yang pada akhirnya mempengaruhi
susunan cake. Apabila cake ini
dibakar pada suhu rendah, gas yang
dihasilkan sedikit maka tidak
akan terbentuk susunan cake yang baik.
Volume cake akan menjadi kecil
pula.
Jumlah cake yang dibakar juga
berpengaruh pada kebutuhan suhu
dan lamanya pembakaran. Bila
cake dalam jumlah banyak maka suhu
pembakaran harus rendah.
Apabila jumlahnya tidak begitu banyak maka
cake harus dibakar pada suhu
sedang. Untuk mempercepat terbentuknya
susunn cake maka dilakukan dengan
mempertinggi suhu oven. Bila
oven tidak terlalu berisi
penuh maka suhu harus dikurangi.
Kelembapan dalam oven sangat
mempengaruhi hasil pembakaran.
Air akan menjadi uap pabila
terkena panas. Uap air akan memperlambat
pembentukan kulit pada
permukaan cake. Cake akan lebih leluasa berkembang
dan merata sehingga akan
diperoleh volume yang baik.
Selain faktor-faktor tersebut
diatas, pada saat pembakaran, sebaiknya
bagian atas cake ditutupi
dengan aluminium voil sementara bagian
bawahnya ditaruh alas berupa loyang
yang lebar, khususnya untuk cake
yang memerlukan pembakaran
yang lama, serta pembakaran sejumlah
cake yang ukurannya terlalu
besar. Hal ini perlu dilakukan untuk membantu
menahan penyerapan panas oleh
cake.
J.
PENILAIAN CAKE
Cake yang baik adalah cake
yang mempunyai penampilan menarik dengan
rasa yang enak. Penilaian
terhadap rasa termasuk penilaian subjektif.
Penilaian subjektif (sensory)
terhadap cake adalah sebagai
berikut:
1. Simetris. Bentuk dari cake
bagus dipandang dari semua sudut.
Kesalahan-kesalahan yang umum
dari cake biasanya berbentuk
sisinya rendah, sisinya
tinggi, atas bergelombang, tengah-tengah
rendah, tengah-tengah tinggi
dan tidak merata.
324
2. Warna. Warna keseluruhan
cake adalah cerah, sedangkan warna
kerak tergantung jenis cake.
Warna remah cake sangat tergantung
dari bahan yang digunakan,
namun yang paling baik adalah warna
yang terang atau bukan warna
suram.
3. Volume. Cake yang tidak
terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil
dikategorikan cake yang baik.
Setiap cake mempunyai standart
masing-masing. Volume cake
berkaitan dengan susunan cake. Jika
cake terlalu besar
kemungkinanan terbentuknya rongga-rongga
dibagian dalam semakin besar.
Jika cake kecil kemungkinan
diakibatkan cake bantat.
4. Butiran cake. Butiran cake
bergantung dari jenis cake, ada cake
yang butirannya rapat dan ada
juga yang renggang. Hal ini
tergantung pada ukuran dan
bentuk, dan sifat susunan sel remah.
Keseragaman ukuran dan dinding
sel yang tipislah yang dianggap
terbaik. Butiran yang tidak
baik adalah yang butirannya kasar, tebal,
berdinding, tidak rata dan
berlubang besar-besar. Untuk menilai butirannya
maka kita harus memotong cake
itu pada bagian tengahnya,
lalu diperhatikan apakah
butirannya kasar atau halus.
5. Keadan Kerak. Keadaan kerak
cakepun berbeda-beda sesuai dengan
jenisnya. Untuk beberapa jenis
cake, keraknya harus lebih
empuk daripada jenis yang
lain. Kerak cake yang baik tidak terlalu
empuk sehingga cake mudah
hancur. Namun demikian kerak yang
empuk tetap diinginkan.
6. Warna Remah. Warna remah
yang satu tentu berbeda dengan
remah cake lainnya, sesuai
dengan jenis cake lainnya. Warna yang
disukai adalah warna terang.
Warna remah sangat tergantug pada
bahan yang dipergunakan.
7. Susunan. Untuk menelaah
susunan cake diperlukan sepotong cake
yang baru saja diiris.
Gerakkan ujung jari perlahan-lahan di atas
potongan cake yang sempurna
tidak bergumpal, dan tidak kasar.
Permukaannya harus lembut dan
halus.
8. Aroma. Aroma cake harus
sedap. Udara dalam susunan sel yang
mengantar aroma harus harum,
manis , segar dan murni.
9. Rasa. Untuk menentukan rasa
cake, cara yang sebaik-baiknya adalah
dengan mencicipi rasa cake.
Kunyahlah dengan seksama sehingga
Anda dapat merasakan rasa cake
yang sebenarnya. Rasa
merupakan kombinasi mutlak
dari dua unsur, yaitu rasa dan aroma.
Rasa yang diinginkan harus
sejalan dengan aroma yang diinginkan.
Yang paling kita sukai ialah
rasa manis, lezat, dan menyenangkan.
325
10. Mutu Simpanan. Mutu simpan
cake merupakan faktor yang sangat
penting, terutama untuk cake
yang dijual dalam bungkus. Cake
harus disimpan terlebih dahulu
sebelum sampai kekonsumen.
Mutu simpan cake berbeda-beda,
tergantung dari kandungan lemak
atau bahan yang dipergunakan.
Terlepas dari macam dan jenis
cake, setiap harus memiliki
mutu simpan yang baik, yang berarti
harus selalu dalam keadaan
baru/ segar atau tetap lembab.
K.
KESALAHAN DALAM PEMBUATAN CAKE
1.
Umum
a. Telur dalam keadaan dingin
dari lemari es, mengakibatkan telur
sulit naik ketika dikocok.
Sebelum digunakan keluarkan terlebih
dahulu telur dari
refrigerator.
b. Ada noda minyak/
margarin/mentega di dalam mangkuk atau
pengocok, atau dari tangan
anda, sehingga adonan telur sulit
naik.
c. Terlalu banyak baking powder, cake akan beremah terlalu
banyak.
d. Adonan belum cukup stabil,
pengocokan sudah dihentikan,
sehingga adonan turun dengan
segera, mengakibatkan kue
bantat.
e. Mencampur terigu ke dalam
adonan telur dengan adukan kuat,
mengakibatkan udara dalam
telur terbuang dan terigu
membentuk gluten, kue menjadi
liat/bantet.
f. Mencairkan mentega/margarin
sampai mendidih sehingga daya
emulsi mentega hilang dan
kandungan airnya habis. Cake
menjadi berminyak tapi tidak moist (lembab).
Cairkan mentega/
margarin ‘asal cair’ saja,
angkat dari api sebelum semua bagian
mentega meleleh. Bagian yang
belum cair akan mencair sendiri
karena suhu hangat.
g. Mentega cair belum
tercampur rata dengan adonan telur, masih
ada yang tertinggal di dasar
mangkuk. Mentega yang tidak tercampur
ini akan membuat endapan keras
di dasar kue.
h. Endapan cairan putih telur
ikut dimasukkan dalam adonan
mentega-telur (dalam pembuatan
butter cake). Tinggalkan cairan
ini karena akan membuat kue
bantat. Ambil bagian busanya
saja.
i. Penambahan bahan cair lain
(misalnya: susu) dalam keadaan
dingin. Semua bahan sebaiknya
berada pada suhu ruang.
326
j. Adonan sponge cake tidak
dibuang kelebihan udaranya dengan
cara membantingnya dengan
lembut beberapa kali ke atas meja.
Akibatnya kue mengembang
berlebihan di dalam oven, tapi segera
mengempis di luar oven.
k. Oven belum cukup panas
ketika adonan masuk, akibatnya adonan
terlanjur turun sebelum sempat
mengembang.
l. Api terlalu besar atau
terlalu kecil. Api terlalu besar akan menghanguskan
bagian luar cake sementara
tengahnya belum matang.
Api terlalu kecil akan membuat
adonan terlanjur turun sebelum
sempat mengembang.
m. Panas oven tidak rata,
akibatnya kue miring atau matang/hangus
sebagian.
n. Terlalu lama memanggang,
mengakibatkan kue menjadi kering,
tidak moist
lagi. Jika
kue belum matang setelah waktu yang
dianjurkan, tambah waktunya
kurang lebih 5 menit. Selalu lakukan
test, dan segera angkat kue
setelah lidi yang digunakan
untuk menusuk kue keluar dalam
keadaan bersih.
o. Membuka oven saat
pemanggangan berlangsung. Suhu oven
akan turun dan jika struktur
kue belum kokoh, maka kue akan
kempis (turun). Jika ingin
membuka pintu oven, lakukan paling
cepat setelah ¾ waktu
pemanggangan.
2.
Kesalahan Dalam Pembuatan Cake Dan Penyebabnya
1. Cake
“anjlok” saat
pemanggangan
��
Terlalu banyak
gula
Dapat melemahkan
protein/gluten, sehingga mempengaruhi
pembentukkan struktur selama
pembakaran.
��
Jumlah tepung
terigu yang dipakai tidak cukup
Kurangnya tepung dalam formula
resep dapat mempengaruhi
pembentukan struktur.
��
Terlalu banyak baking powder
Dapat menyebabkan terlalu
banyaknya gas yang dihasilkan, sehingga
mengakibatkan struktur cake
dapat menahan udara yang
dihasilkan.
327
2. Volume kurang tinggi
��
Kurangnya AERASI
Kurangnya pengocokkan
menyebabkan kurangnya udara di dalam
adonan sebagai penunjang
volume dan dapat juga disebabkan
oleh bahan-bahan yang tidak
di-pre-condition
lebih dahulu.
��
Pengadukan yang
terlalu lama
Terlalu lama proses pengadukan
setelah memasukkan tepung
mengakibatkan terbentuknya
gluten yang dapat menghambat
pengembangan di dalam oven.
��
Suhu oven tidak
tepat
Suhu oven yang terlalu rendah
dapat menyebabkan tidak maksimalnya
gas yang dihasilkan oleh baking powder.
3. Kulit terlalu tebal
��
Panas oven bagian
bawah atau bagian atas terlalu tinggi
��
Kandungan gula
terlalu tinggi
Menyebabkan cepatnya proses
karamelisasi gula yang dapat
mengakibatkan bagian kulit (crust)
menebal.
��
Suhu oven rendah
Mengakibatkan waktu pembakaran
yang lebih lama, sehingga
mengakibatkan over baking.
4. Tekstur kasar
��
Terlalu banyak baking powder
��
Tingginya
kandungan gula
��
Terlalu banyak
lemak
5. Buah “tenggelam” pada fruit cake
��
Adonan terlalu
encer
��
Kesalahan dalam
pemakaian tepung
��
Terlalu banyak
gula
��
Terlalu banyak baking powder
SUKSES
MEMBUAT CAKE
1. Pastikan semua bahan dalam
keadaan segar dan pada suhu ruang.
2. Wadah dan peralatan harus
kering dan bersih, bebas dari residu lain
seperti minyak dan air dan
siapkan sebelum penimbangan.
3. Perhatikan resepnya,
takarlah bahan-bahan dengan tepat (jangan
mengira-ngira) dan ikuti tahap
pembuatannya.
328
4. Siapkan peralatan sebelum
membuat kue. Jangan sampai adonan
Anda sudah siap sedangkan
loyang belum disiapkan.
5. Susun seluruh bahan dalam
urutan penggunaannya sebelum mulai
mencampur
6. Ikuti petunjuk pencampuran
secara cermat.
7. Bila disebut kocok telur
hingga kental/berjejak, artinya telur harus
dikocok hingga putih dan
kental, dan bila alat pengocok diangkat,
adonan akan jatuh membentuk
pita.
8. Ayak tepung di atas adonan
telur dengan perlahan-lahan untuk
menghindari kue jadi liat.
Aduk searah atau dengan teknik aduk
balik.
9. Cairkan mentega/margarin
jangan sampai mendidih, karena kandungan
air akan hilang dan akan
merusak emulsinya. Cukup dicairkan
dengan hangat saja dan angkat
dari api lalu biarkan mencair
sendiri. Diamkan hingga hangat
sebelum dicampur dengan adonan
telur. Aduk dengan seksama
agar tak ada lapisan mentega tertinggal
yang membuat kue bantat.
10. Khusus untuk sponge cake,
udara yang berlebihan akan membuat
kue mengembang berlebihan
namun segera mengempis bila di luar
oven. Untuk mengeluarkan sisa udara,
‘banting’ loyang yang sudah
berisi adonan beberapa kali
sebelum dipanggang. Teknik ini jangan
lakukan pada butter cake
karena akan membuat mentega berkumpul
di dasar cake.
11. Panaskan oven 10 – 15
menit sebelum adonan masuk. Pastikan
suhu oven pas dengan yang
diperlukan. Panas ideal untuk cake
antara 175 hingga 200 derajat
celsius, kenali sifat-sifat oven yang
digunakan. Jangan buka oven
hingga setidaknya ¾ dari waktu yang
diperlukan.
12. Lakukan tes tusuk dibagian
tengah dengan lidi untuk memastikan
kematangan kue. Jika saat di
angkat tidak ada adonan yang melekat,
berarti kue sudah cukup
matang. Segera keluarkan dari oven jangan
didiamkan dalam oven terlalu
lama, karena proses pematangan
akan terus berlanjut.
13. Diamkan kue sebentar ± 10 menit lalu keluarkan dari
loyang dan
letakkan di rak hingga dingin.
14. Jika menggunakan manisan
buah sebagai pengghias jangan terlalu
besar/berat karena bisa
kedasar/ tenggelam. Sebaiknya buah dicuci
dan dikeringkan lebih dahulu.
Baru kemudian taburi sedikit tepung
terigu sebelum dimasukkan
dalam adonan kue.
329
15. Agar cake buah mudah
diiris, simpan dalam lemari es dan potong
selagi dingin. Irisan kue buah
selanjutnya bisa disimpan dalam kotak
kedap udara atau dibungkus
alumunium foil
L.
MENYIMPAN PRODUK CAKE
Produk cake dapat disimpan di
dalam lemari es. Namun tentu saja
hanya produk cake yang sudah
selesai diolah atau dibakar/ dikukus.
Penyimpanan cake dilakukan
dengan membungkus acake
menggunakan bahan yang kedap
air, agar tidak terkena rembesan
dari pengembunan yang terjadi
selama waktu penyimpanan. Produk
cake yang telah disimpan,
dapat digunakan dan disajikan kembali
dengan memaskan cake.
Pemanasan dapat dilakukan dengan cara
yang sama dengan proses
pengolahan akhir produk tersebut. Cake
yang dioven juga harus
dipanaskan kembali dengan cara dioven,
demikian juga dengan cake yang
di kukus dan sebagainya. Dengan
kemajuan teknologi saat ini
pemanasan cake dapat dilakukan
dengan menggunakan microwave
untuk berbagai proses
pematangan cake.
RANGKUMAN
Cake dalam pengertian umum
merupakan adonan panggang dengan
bahan dasar tepung terigu,
gula, telur dan lemak. Bahan yang
digunakan dalam pembuatan cake
dapat dibedakan atas :
a. Bahan Utama yang terdiri
dari tepung terigu, gula, telur, dan lemak.
b. Bahan Tambahan diantaranya
susu, garam, air, bahan pengembang,
Emulsifier
c. Bahan Pengisi, antara lain
: buah-buahan, rempah-rempah dan
sebagainya.
Menurut jenisnya cake dapat
dibedakan atas:
a. Batter type cake/pound
cake/convensional cake
b. Foam type cake sering juga
disebut sponge cake
c. Chiffon type cake
Cake yang baik adalah cake
yang mempunyai penampilan
menarik dengan rasa yang enak.
EVALUASI
1. Seperti halnya produk
patiseri yang lain, cake terbuat dari bahanbahan
yang terdiri dari bahan dasar
dan bahan tambahan. Terangkanlah
apa saja yang termasuk bahan
dasar dan bahan
tambahan dalam pembuatan cake!
330
2. Berdasarkan penggunaan
shorteningnya, cake dapat diklasifikasikan
menjadi 3 jenis. Jelaskanlah
masing-masing jenis cake tersebut!
3. Pencampuran cake dilakukan dengan
beberapa cara. Jelaskanlah
cara pencampuran cake satu
persatu.
4. Salah satu proses yang
dilakukan dalam pembuatan cake adalah
aerasi. Jelaskanlah:
apa yang dimaksud dengan aerasi dan jenisjenis
aerasi pada
cake
5. Waktu yang dibutuhkan dalam
pembakaran cake tidak sama. Terangkanlah
faktor-fakor yang berpengaruh
terhadap lama
pembakaran cake.
6. Jelaskanlah 6 (enam)
kriteria cake yang baik!
Sumber : http://abdulahnandang.blogspot.com/2012/12/pastry-and-bakery.html
Komentar
Posting Komentar